Solopos.com, SOLO – Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan terpilih menjadi satu dari 17 desa di Indonesia yang masuk sebagai nominasi Desa Wisata.
Kasi Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota
Solo, Gembong H Wibowo, mengatakan Sondakan menyisihkan dua kelurahan lain di
Solo yang juga diajukan untuk masuk nominasi Desa Wisata.
“Sebenarnya tidak diajukan. Hanya saja, tahun 2012 lalu ada tiga
kelurahan di Solo yang mendapatkan dana program nasional pemberdayaan
masyarakat (PNPM) pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) masing-masing senilai Rp75 juta,” kata Gembong, saat ditemui
Solopos.com, di ruang kerjanya, Kamis (19/9/2013).
Ketiga kelurahan tersebut adalah Sondakan, Laweyan dan Mojosongo.
“Dan setiap tahun, desa/kelurahan yang mendapatkan dana PNPM pariwisata
tersebut dinilai oleh Kemenparekraf. Sondakan kemudian terpilih sebagai salah
satu nominasi penghargaan Desa Wisata tahun ini.”
Gembong mengatakan, di wilayah Jateng ada tiga desa yang juga masuk
nominasi. Ketiga desa itu adalah Samiran, Selo, Boyolali dan Kaligintung,
Purworejo. Sementara di Jogja juga ada tiga desa yang juga siap bersaing.
Dengan potensi yang dimiliki Kelurahan Sondakan, Gembong optimistis
bisa meraih penghargaan sebagai Desa Wisata. Karena potensi yang dimiliki
hampir tersebar merata di sejumlah titik di kelurahan. Sondakan punya banyak
sentra produksi batik, Museum Saman Hudi, prajurit kelurahan, sering mengakan
pelatihan guide pariwisata dan punya banyak sanggar seni.
“Oktober mendatang, di Sondakan juga akan digelar Napak Budaya
Saman Hudi.”
Diakuinya, nama Sondakan memang belum tenar seperti Laweyan.
Tetapi, potensi wisatawan domestik yang mengunjungi kawasan tersebut cukup
besar. Pihaknya justru berharap, dengan masuk nominasi Desa Wisata, Sondakan
secara ekonomi dan pariwisata bisa berkembang dan sejajar dengan Laweyan.
Judul: |
Sondakan Jadi Nomine Desa Wisata
|
---|---|
Review: |
Kelurahan Sondakan
|
Tanggal: |
2014-09-05
|
Ringkasan: |
Sondakan Jadi Nomine Desa Wisata merupakan artikel dari kelurahan Sondakan, kecamatan Laweyan kota Surakarta.
|
Deskripsi: |
Solopos.com, SOLO – Kelurahan Sondakan Kecamatan Laweyan terpilih menjadi satu dari 17 desa di Indonesia yang masuk sebagai nominasi Desa Wisata.
Kasi Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota
Solo, Gembong H Wibowo, mengatakan Sondakan menyisihkan dua kelurahan lain di
Solo yang juga diajukan untuk masuk nominasi Desa Wisata.
“Sebenarnya tidak diajukan. Hanya saja, tahun 2012 lalu ada tiga
kelurahan di Solo yang mendapatkan dana program nasional pemberdayaan
masyarakat (PNPM) pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) masing-masing senilai Rp75 juta,” kata Gembong, saat ditemui
Solopos.com, di ruang kerjanya, Kamis (19/9/2013).
Ketiga kelurahan tersebut adalah Sondakan, Laweyan dan Mojosongo.
“Dan setiap tahun, desa/kelurahan yang mendapatkan dana PNPM pariwisata
tersebut dinilai oleh Kemenparekraf. Sondakan kemudian terpilih sebagai salah
satu nominasi penghargaan Desa Wisata tahun ini.”
Gembong mengatakan, di wilayah Jateng ada tiga desa yang juga masuk
nominasi. Ketiga desa itu adalah Samiran, Selo, Boyolali dan Kaligintung,
Purworejo. Sementara di Jogja juga ada tiga desa yang juga siap bersaing.
Dengan potensi yang dimiliki Kelurahan Sondakan, Gembong optimistis
bisa meraih penghargaan sebagai Desa Wisata. Karena potensi yang dimiliki
hampir tersebar merata di sejumlah titik di kelurahan. Sondakan punya banyak
sentra produksi batik, Museum Saman Hudi, prajurit kelurahan, sering mengakan
pelatihan guide pariwisata dan punya banyak sanggar seni.
“Oktober mendatang, di Sondakan juga akan digelar Napak Budaya
Saman Hudi.”
Diakuinya, nama Sondakan memang belum tenar seperti Laweyan.
Tetapi, potensi wisatawan domestik yang mengunjungi kawasan tersebut cukup
besar. Pihaknya justru berharap, dengan masuk nominasi Desa Wisata, Sondakan
secara ekonomi dan pariwisata bisa berkembang dan sejajar dengan Laweyan.
|
Rating: |
5
|
0 komentar:
Posting Komentar